Wikipedia Online

Hasil penelusuran

Sabtu, 04 Mei 2013

Rugilah anda, yang senang 'mendramatisir' masalah!

Siapapun anda, pasti pernah mengalami masalah dalam hidup ini. Dari yang paling ringan sampai yang paling berat. Begitu juga di lingkungan kantor yang kompleks dengan aneka masalah, mulai dari masalah pekerjaan yang menumpuk, kompensasi yang tidak sesuai, beban kerja yang tidak merata, sampai masalah dicuekin bos.

Tetapi berat atau ringan, setiap masalah tentu butuh penyelesaian. Dan setiap masalah sangat individual sifatnya. Bagi anda yang bijak, setiap masalah akan dianggap sebagai proses pendewasaan diri. Tapi bagi yang berjiwa kerdil, masalah bagaikan mimpi buruk yang menjadi kenyataan. Umumnya anda dengan tipe seperti itu akan berlarut-larut memikirkan masalah tanpa banyak memikirkan penyelesaiannya.


Namun, apapun judulnya, anda harus memikirkan cara yang paling tepat dalam menuntaskan suatu masalah. Tahukah anda apa yang harus anda hindari dalam menyelesaikan masalah? jawabannya adalah 'dramatisir'. Ingat, bagaimana pun bentuknya, jangan sekali pun mendramatisir masalah anda. Jangan pernah merasa bahwa masalah andalah yang paling berat. Cobalah untuk berpikir ke bawah, masih banyak orang-orang yang memiliki beban hidup lebih dari anda.


Mendramatisir masalah itu bukanlah terapi yang mampu menyelesaikan keadaan, tapi justru sebaliknya. Anda akan semakin stres akibat dramatisasi tersebut. Mengeluh kesana kemari dengan cerita dramatik hanya  akan memperberat bobot masalah anda dan membuang-buang waktu anda. Cobalah untuk berpikir jernih, posisikan masalah pada sudut pandang yang tepat.


Jika anda ingin 'curhat' masalah anda, ungkapkan fakta-fakta yang benar dan objektif. Kalau memang A, ya katakan A, jangan katakan ABC. Peringatkan diri anda sendiri untuk tidak mendramatisir setiap kali akan membicarakan masalah pada rekan-rekan anda. Pikirkan dampak dramatisir tersebut, apakah ada manfaatnya? tidak ada, dan justru akan berdampak negatif bagi diri anda sendiri. Karena lingkungan tidak menyukai dan tidak mempercayai hal-hal yang dramatik. Apalagi jika suatu saat dramatisasi anda tidak terbukti.


Anda yang berpotensi mendramatisir masalah perlu lebih waspada. Karena kondisi ini bisa berdampak buruk bagi perkembangan mental anda. Orang-orang dengan tipe ini akan selalu dibayangi rasa cemas, ketakutan, dan pikiran negatif. Dan orang yang hobi mendramatisir malah sesungguhnya hanya menciptakan kesalahan di atas kesalahan.


Hal yang tidak kalah penting adalah jangan sekali pun menceritakan masalah anda dalam pikiran yang kalut. Karena kondisi yang emosionil dan tidak stabil membuat anda tidak objektif lagi dalam memandang setiap persoalan. Kondisi seperti ini akan membuat anda mengambil keputusan yang fatal.


Ingat, orang-orang yang tidak berhasil menyelesaikan masalahnya adalah orang-orang yang menutup mata dan sibuk mencari dukungan dan perlindungan. Dan ketika tak ada satu pun orang yang memberi dukungan, anda akan menyalahkan masalah itu sendiri dan tentunya tidak dapat berpikir jernih tentang bagaimana solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.


Jika hal ini yang anda alami, segera stop berpikir buruk seperti itu. Patut anda ketahui, setiap masalah hanyalah suatu proses dalam hidup yang terus berjalan. Anda lupa selama anda sibuk menyesali dan mengeluhkan masalah yang itu-itu saja, sesungguhnya ada banyak jalan untuk mencapai penyelesaian yang anda inginkan. So, bangkitlah, jangan terpuruk dengan keluhan yang panjang. Masih ada jalan terbaik yang akan anda temui jika anda mau berpikir jernih. (N/I)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar